Mataram, NTB – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan tes urine mendadak bagi pejabat publik yang diinisiasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) NTB. Kegiatan ini turut diikuti oleh Pj Gubernur dan dilaksanakan segera setelah sidang paripurna di Gedung DPRD NTB pada Senin, 20/01/2025.
“Sebagai pejabat publik, kita harus menjadi contoh dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, baik untuk diri sendiri, lingkungan, maupun masyarakat,” ujar Hassanudin. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan serupa akan dilanjutkan secara berkala dengan alokasi anggaran khusus, untuk memastikan aparatur pemerintahan bersih dari narkotika.
Seluruh peserta sidang paripurna, termasuk kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan anggota dewan, diwajibkan mengikuti tes urine sebelum meninggalkan lokasi. Hal ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba.
Kepala BNN NTB, Brigjen Pol Marjuki, SIK, menyatakan bahwa tes urine ini merupakan bentuk nyata komitmen BNN dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika di wilayah NTB. “Kita harus menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba demi masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Data dari BNN NTB menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di NTB berada di angka 1,73 persen dari total populasi. Mayoritas pengguna narkoba berusia 15-21 tahun, yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa generasi muda menjadi kelompok paling rentan terhadap bahaya narkoba.
“Keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan untuk melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tambah Marjuki.
Pelaksanaan tes urine ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat koordinasi dan komitmen bersama dalam menciptakan NTB yang bersih dari narkotika. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa demi lingkungan yang lebih sehat dan aman.