Liputan Lombok – Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, M.M., MARS, secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu, sebagai bagian dari upaya Transformasi Posyandu. Bimtek ini dijadwalkan berlangsung secara bertahap. Dalam sambutannya, Kadis Kesehatan menekankan pentingnya Transformasi Posyandu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor. Ia menegaskan bahwa Posyandu bukan hanya milik Dinas Kesehatan, melainkan milik masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.
“Posyandu perlu terus bertransformasi agar lebih efektif dalam memberikan layanan kesehatan. Pengukuran dan pemeriksaan bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, melainkan tanggung jawab kita semua,” ujarnya pada 9 September 2024.
Kadis Kesehatan menambahkan bahwa kolaborasi dengan berbagai sektor sangat diperlukan, termasuk sektor kesehatan, pendidikan, sosial, pekerjaan umum, perumahan dan permukiman, serta lembaga-lembaga seperti Dinas Lingkungan Hidup, DP3AP2KB, BKKBN, dan PKK NTB.
“Semua sektor harus terlibat. Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum dalam penyediaan air bersih, dan Dinas Lingkungan Hidup dalam masalah kebersihan, dan sebagainya,” tegasnya.
Selama Bimtek, peserta berdiskusi mengenai beberapa target yang harus dicapai oleh Posyandu ke depan, termasuk penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan ibu serta balita. Kadis Kesehatan berharap Pokjanal Posyandu akan terus berkoordinasi dengan baik di tingkat kabupaten/kota hingga desa untuk memastikan program kesehatan berjalan efektif.
“Kolaborasi adalah kunci. Kita harus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat NTB,” tambahnya.
Bimtek diakhiri dengan sesi interaktif yang membahas strategi pengembangan Posyandu di masa depan serta penyusunan rencana aksi untuk implementasi transformasi layanan Posyandu di seluruh wilayah NTB.