NTB – Bang Zul menunjukkan keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia di NTB meskipun menghadapi berbagai tantangan. Sejak dilantik pada 2018, ia harus menghadapi dampak gempa bumi dahsyat, yang memerlukan usaha besar untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan inovatif. Salah satunya adalah pembukaan Kawasan STIPark NTB di Banyumulek, yang dirancang untuk memproduksi material rehabilitasi bagi 150 ribu rumah yang terkena dampak gempa. Berkat upaya kerasnya, NTB pulih dalam waktu hanya satu tahun, meskipun selama periode itu, seluruh komponen pendidikan menjadi tidak optimal.
Kemudian, pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun (2020-2021) menyebabkan lumpuhnya sistem pendidikan, memaksa penyesuaian dengan pembelajaran daring di tengah kurangnya akses teknologi bagi banyak keluarga miskin. Dalam situasi ini, Bang Zul berinovasi dengan meluncurkan Program Paket JPS Gemilang untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi, mencegah dampaknya menyebar ke sektor pendidikan.
Bang Zul terus berjuang dan dalam dua tahun terakhir (2022-2023) berhasil mencatat berbagai prestasi. Ia merefocusing 100 persen SMK Negeri dan mengubah 34 SMK Negeri menjadi BLUD, menjadikan NTB sebagai provinsi dengan jumlah BLUD terbanyak di Indonesia pada 2023. Selain itu, SMK NTB berhasil menghasilkan 2.328 produk inovasi siswa dan menjalin kemitraan dengan 748 industri strategis, baik domestik maupun internasional. SMK NTB juga membangun 85 Bursa Kerja Khusus Internal, mensertifikasi 8.198 siswa, dan memagangkan 175 guru, semua dengan anggaran nol rupiah. Prestasi ini diakui dengan Penghargaan Menteri Pendidikan pada 22 Mei 2023 sebagai daerah dengan Transformasi Pendidikan Vokasi Terbaik di Indonesia.
Dalam hal akreditasi, dari 350 SMK di NTB, 100 SMK Negeri telah terakreditasi minimal B, sementara hanya sedikit SMK Swasta yang mencapai akreditasi tersebut. Bang Zul telah mengalokasikan lebih dari 50 persen dana DAK untuk SMK Swasta sejak 2022, sebuah langkah pertama yang dilakukan oleh Gubernur NTB untuk meningkatkan standar SMK Swasta. Jika terpilih kembali, diharapkan persentase dana DAK akan ditingkatkan untuk terus mengejar akreditasi SMK Swasta.
Sementara itu, mengenai BPP SMA dan SMK, kebijakan ini sudah ada sejak sebelum Bang Zul menjabat sebagai Gubernur, dan selama kepemimpinannya, besaran BPP tidak mengalami kenaikan.
Kesimpulannya, Bang Zul berhasil mengelola pendidikan SMA dan SMK NTB dengan efektif dalam waktu dua tahun. Keberhasilannya dalam membangun sistem pendidikan dan birokrasi diharapkan dapat diteruskan dan ditingkatkan pada periode berikutnya.