Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah bagi rencana investasi besar dari perusahaan Swedia, PT ESL (Eco Solution Lombok), yang akan membangun pabrik pembuatan panel bangunan ramah lingkungan di kawasan Sekaroh Kabupaten Lombok Timur. Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.SI, menekankan pentingnya percepatan perizinan dan pelaksanaan rencana tersebut dalam pertemuan dengan Daniel Blockert, Dubes Swedia, dan perwakilan dari PT ESL dan PT SSF (Sumbawa Sustainable Forest).
Pada pertemuan tersebut, Miq Gite, Penjabat Gubernur NTB, menekankan urgensi percepatan perizinan dan proses lainnya, dengan alasan bahwa pengalaman dalam mengelola investasi sangat penting. “Kalau nanti berjalan baik baru kita pertegas keuntungan daerah melalui perjanjian resmi,” ungkap Miq Gite. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah NTB dalam mendorong investasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
NTB secara terbuka menyatakan kesiapannya untuk menerima investasi dari tiga perusahaan Swedia, terutama karena adanya jaminan dari pemerintah Swedia dan komitmen tinggi perusahaan-perusahaan tersebut terhadap pelestarian lingkungan. Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemilik lahan setempat, khususnya dalam pengadaan bahan baku dari lahan sawah seluas 10.000 Ha untuk produksi panel bangunan berbahan limbah jerami.
Dalam kerjasama ini, Pemprov NTB berharap adanya proyek pendamping di sektor pariwisata dan pendidikan sebagai bentuk kontribusi sosial dan ekonomi kepada masyarakat setempat. Di sisi lain, PT SSL (Sumbawa Sustainable Forest) akan mengelola hutan di kawasan Sumbawa dengan konsep proyek investasi yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan dari sumber daya hutan.
Daniel Blockert, Dubes Swedia, menegaskan komitmen dan dukungan konsorsium perusahaan besar Swedia, termasuk IKEA, terhadap proyek ini. Ia menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi pilot bagi daerah-daerah lain di Indonesia setelah forum Swedia Indonesia Sustainable Partnership di Jakarta. Dengan dukungan konsorsium puluhan perusahaan, proyek ini diharapkan memberikan dampak positif dan berkelanjutan di berbagai sektor seperti kesehatan, energi, ekonomi, dan industri.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk Dinas PMPTSP, Dinas LHK, Dinas Perindustrian, akademisi Unram, dan pihak terkait lainnya. Keberhasilan proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB tetapi juga membangun persahabatan dan manfaat positif antara Pemerintah Swedia dan Pemerintah Provinsi NTB.