Mataram – Kenari Fashizr untuk pertama kalinya di Mataram, NTB. Acara yang menampilkan keindahan tenun dan batik khas Sasak, Samawa, Mbojo (Sasambo) ini bertujuan untuk mempopulerkan penggunaannya di kalanganmasyarakat dan mendukung visi NTB sebagai sentral wastra tradisional di Indonesia.
Penjabat Gubernur NTB, Drs H Lalu Gita Ariadi, M.Si., dengan bangga membuka acara ini di sepanjang jalan depan Kantor Gubernur NTB. Dalam sambutannya, beliau berharap agar KFS dapat menjadi bagian tetap dalam kalender event provinsi dengan berbagai penyempurnaan di masa mendatang.
Miq Gite, sapaan akrab Penjabat Gubernur, juga menyoroti potensi investasi dalam tanaman kapas di NTB. Dengan adanya investor yang berencana berinvestasi dalam sektor ini, NTB memiliki peluang menjadi pusat produksi benang dan kain tradisional. Untuk mendukung hal ini, Gite mengajak berbagai instansi terkait untuk memberikan pelatihan keterampilan yang lebih rinci kepada para pengrajin kain dan petani kapas di daerah tersebut.
Dalam upayanya mewujudkan visi NTB sebagai sentral wastra tradisional, Pj Ketua TP PKK NTB, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, bersama berbagai instansi terkait, diminta untuk intensif memberikan pelatihan pengetahuan dan keterampilan kepada para pelaku usaha di sektor wastra tradisional.
Acara KFS juga dihadiri oleh pimpinan OPD lingkup Provinsi NTB dan Kota Mataram, pasangan dan jajaran mereka, serta perwakilan instansi vertikal, BUMD, perbankan, dan organisasi kemasyarakatan. Bazar UMKM dengan 50 aneka stand, talkshow, dan acara live music turut memeriahkan KFS sepanjang hari, menawarkan pengalaman yang tak hanya memikat para penggemar wastra, tetapi juga menggugah semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat luas.