Mataram – Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sorotan sebagai tuan rumah berbagai acara besar, termasuk PON 2028, MotoGP, dan berbagai kegiatan nasional dan internasional lainnya. Dengan datangnya tamu dari berbagai penjuru dunia, bukan hanya untuk menikmati keindahan provinsi ini, tetapi juga untuk menjajaki potensi kerja sama dengan pengusaha lokal dan pemerintah.
Kantor Gubernur NTB dan Islamic Center menjadi destinasi favorit para pengunjung. Sayangnya, kondisi Kantor Gubernur yang sudah berumur setengah abad dan kerusakan yang dialami Islamic Center pasca gempa tahun 2018 membutuhkan perhatian serius. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi NTB berencana mengalokasikan dana sebesar 57 miliar rupiah untuk merevitalisasi keduanya. Rinciannya, 40 miliar rupiah untuk Kantor Gubernur dan 17 miliar rupiah untuk Islamic Center.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB, Dr. Fathul Gani, menjelaskan bahwa anggaran revitalisasi sudah termasuk dalam rancangan KUA-PPAS APBD tahun 2024. Menurutnya, renovasi adalah pilihan yang wajar dan realistis mengingat usia Kantor Gubernur yang hampir setengah abad.
“Usia kantor gubernur saat ini hampir setengah abad, diresmikan tahun 1978. Rencana untuk membangun gedung baru jelas bukan menjadi pilihan dan kurang pas mengingat anggaran yang diperlukan pasti besar. Sehingga pilihan renovasi adalah pilihan yang cukup wajar dan realistis,” ujar Fathul Gani.
Renovasi diperlukan untuk menyediakan ruangan rapat dan ruang yang representatif untuk menerima kunjungan dan tamu-tamu dari berbagai daerah, terutama dalam menghadapi agenda rapat tingkat nasional dan persiapan PON 2028. Pemprov NTB juga berkomitmen untuk memperbaiki kondisi fisik Islamic Center yang telah berusia 10 tahun dan terdampak gempa tahun 2018. Kebocoran pada beberapa titik, terutama pada area makara, akan diperbaiki untuk menjaga kemegahan dan kelayakan bangunan tersebut. Upaya ini sejalan dengan niat Pemprov NTB untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan provinsi ini di tingkat nasional.