Mataram – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat pertumbuhan yang mengesankan, sebesar 72,37% pada tahun 2023, meningkat dari angka sebesar 71,65% pada tahun 2022. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menunjukkan bahwa provinsi ini tetap berada pada kategori capaian tinggi nasional.
Menurut Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM, dalam pengumuman Berita Resmi Statistik di Aula Tambora BPS NTB pada Rabu (15/11/23), pertumbuhan IPM Provinsi NTB di tahun 2023 mencapai 1,00 persen. Angka ini melampaui rata-rata pertumbuhan IPM Nasional, dan posisi pertumbuhan IPM NTB berada di peringkat ketujuh secara nasional.
“Provinsi NTB tetap mempertahankan pertumbuhan IPM yang cukup baik dari tahun ke tahun, dengan harapan bahwa IPM NTB terus meningkat ke depannya,” ujar Drs. Wahyudin.
Pertumbuhan IPM NTB dari tahun 2020 hingga 2023 mencapai rata-rata sebesar 0,90 persen, menempatkannya pada urutan ketiga secara nasional. Tiga indikator utama yang membentuk pertumbuhan IPM ini adalah kesehatan, pendidikan, dan hidup layak.
Dalam dimensi kesehatan, diukur melalui indikator Umur Harapan Hidup, Provinsi NTB mencapai angka 72,02 tahun pada tahun 2023, meningkat sebanyak 0,36 tahun dibandingkan tahun 2022. Sementara itu, dimensi pendidikan tercermin dalam indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS Provinsi NTB mencapai 13,97 tahun, naik 0,01 tahun dari tahun sebelumnya, sedangkan RLS mencapai 7,74 tahun, meningkat sebanyak 0,13 tahun.
Dalam dimensi hidup layak, diukur melalui indikator Pengeluaran Per Kapita yang disesuaikan, Provinsi NTB mencapai capaian sebesar Rp 11.095.000 per orang per tahun pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan sebanyak 414 ribu rupiah dibandingkan dengan tahun 2022.
Pencapaian IPM yang memuaskan ini mencerminkan upaya dan komitmen NTB dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berkelanjutan.