Mataram, NTB – Pemerintah Provinsi NTB terus melibatkan diri secara aktif dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, menjadikan hal ini sebagai prioritas utama untuk menciptakan daerah yang aman, ramah, dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, saat menjadi narasumber dalam acara Talk Show bertajuk “Isu Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan” di Barrent’s Space pada 10 November 2023.
Bunda Lale, sapaan akrabnya, dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah NTB tidak akan berhenti untuk mengatasi permasalahan kekerasan ini. Bahkan, beliau menawarkan Pendopo Timur Gubernur NTB sebagai tempat yang layak untuk mendiskusikan isu kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Jika berkenan, nanti saya jadikan pendopo timur, tempat kita diskusi terkait permasalahan kekerasan perempuan dan anak,” ungkap Bunda Lale dengan penuh kepedulian.
Bunda Lale turut menjelaskan langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh Pemprov NTB untuk memutus rantai permasalahan kekerasan tersebut, baik di lingkungan satuan pendidikan maupun dalam masyarakat. Salah satu langkahnya adalah rencana optimalisasi pembentukan sekolah ramah anak, dimana NGO dan stakeholders terkait diminta untuk melakukan pemetaan sebagai dasar perencanaan aksi yang lebih efektif.
“Kita akan melibatkan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa rencana aksi yang kita buat akan memberikan dampak positif dan nyata,” tuturnya dengan tekad kuat.
Selain itu, TP PKK NTB juga berencana mempercepat implementasi Peraturan Menteri Kemendikbudristek nomor 46 tahun 2023 dan Peraturan Menteri Agama yang masih kurang dikenal oleh masyarakat. Bunda Lale menegaskan bahwa pemerintah NTB melalui TP PKK NTB akan membentuk Forum Koordinasi Perlindungan Anak sebagai bagian dari upaya menyeluruh untuk memutus mata rantai permasalahan tersebut.
“Pemerintah tidak pernah tidur dalam menangani isu kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kita setiap saat membahas ini dan berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal bagi mereka,” tegas Bunda Lale, menandaskan bahwa perjuangan ini adalah tanggung jawab bersama dan akan terus diupayakan demi masa depan yang lebih baik.