Gerakan Pangan Murah (GPM): Solusi Kolaboratif Menanggulangi Inflasi dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat NTB

NTB (sinergi NTB) – Dalam upaya menangani isu inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Badan Ketahanan Pangan Nasional bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan NTB telah meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM menjadi sebuah instrumen yang strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, H. Abdul Aziz, SH., MH, mengungkapkan pentingnya GPM dalam upaya mengendalikan inflasi di NTB. Dalam acara GPM yang digelar di halaman Kantor Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, beliau menjelaskan kerjasama ini sebagai bentuk sinergi antara berbagai pihak.

Kerjasama GPM melibatkan berbagai instansi dan stakeholder terkait, termasuk Bulog, pelaku usaha pangan, Dinas Perindustrian, Pertanian, Perdagangan, serta pelaku UMKM di wilayah tersebut. Hal ini mencerminkan komitmen untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan secara holistik.

Kadis Abdul Aziz juga menegaskan bahwa program GPM ini diinisiasi berdasarkan permintaan Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, yang menginginkan fokus kegiatan di kota Mataram. Namun, atas permintaan masyarakat, program GPM ini juga diperluas ke wilayah lain di NTB. Harapannya, masyarakat dapat memperoleh pangan dengan harga yang lebih wajar dan terjangkau.

Kepala Desa Suranadi, I Nyoman Adwisana, S. Fil, dengan tulus menyambut program GPM. Ia telah aktif menginformasikan program ini kepada masyarakat melalui kepala dusun setempat, sehingga warga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli pangan dengan harga yang lebih terjangkau. Adwisana mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pemprov NTB dan Dinas Ketahanan Pangan atas inisiatif GPM, yang memberikan solusi penting untuk mengatasi kenaikan harga pangan yang membebani masyarakat.

Kades Adwisana juga mengharapkan agar kegiatan GPM dapat dilakukan secara rutin oleh pemerintah daerah. Ini menjadi langkah yang sangat relevan, mengingat harga pangan yang terus meningkat, seperti harga beras yang mencapai 15 ribu rupiah per kilogram. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat akan lebih mudah memperoleh pangan yang terjangkau, sehingga beban keuangan mereka dapat diper ringan.

Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menciptakan solusi konkret dalam menghadapi tantangan inflasi dan kesejahteraan masyarakat. Program ini adalah langkah yang baik dalam mendukung upaya menciptakan stabilitas harga pangan dan memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat NTB. Semoga program serupa dapat diterapkan secara luas dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.