NTB (sinergi NTB) – Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, menyambut perwakilan dari Yayasan Puteri Indonesia dalam sebuah pertemuan yang berlangsung hangat di ruang tamu Pendopo Gubernur. Selain membahas isu pemberdayaan perempuan, pertemuan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan keindahan serta makna motif-motif tenun khas NTB pada tanggal 20 Oktober 2023.
Dalam suasana pertemuan yang akrab, Bunda Lale mengungkapkan keinginannya untuk menggagas pemilihan motif tenun tradisional yang akan digunakan dalam ajang Puteri Indonesia tingkat nasional, sehingga motif tersebut dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya NTB. Dia menjelaskan betapa pentingnya tenun dalam kehidupan masyarakat NTB, serta bagaimana setiap motif yang digunakan memiliki makna sejarah dan kebijaksanaan lokal yang unik, dan tak seharusnya digunakan oleh daerah lain.
“Kami sangat bangga, dan mungkin ke depan, kita perlu membahas motif yang akan digunakan pada tingkat nasional. Kami harus memilih motif yang mencerminkan tradisi kuno, yang merupakan milik asli NTB,” katanya.
Yayasan Puteri Indonesia dengan antusias menerima gagasan ini, dan menyatakan minat mereka untuk mendukung promosi serta pelestarian tenun khas NTB. Mereka menyadari potensi besar dari tenun NTB sebagai sumber pendapatan ekonomi bagi perempuan di wilayah NTB.
Pertemuan ini menandai awal kerja sama yang menjanjikan antara Pemerintah Provinsi NTB dan Yayasan Puteri Indonesia dalam upaya mempromosikan serta menjaga keberlanjutan budaya tenun khas NTB. Selain fokus pada pemberdayaan perempuan, program-program mendatang juga akan menekankan pelestarian dan pengembangan warisan budaya NTB.