Mataram – NTB (sinergi NTB) – Pelatihan keterampilan untuk perempuan, terutama bagi warga binaan di Lapas Perempuan Kelas III Mataram, dalam upaya pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Republik Indonesia mendapat sambutan hangat dari Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, MSi. Dalam kesempatan ini, dia memperkenalkan program “Jumat Salam” dan “Jumat Belondong.”
“Potensi pasar telah terbuka, dan yang perlu kita pastikan adalah produktivitas dan kualitas hasil pelatihan para warga binaan. Pemerintah Provinsi siap untuk mendukung produk-produk dari warga binaan,” ungkap Miq Gite saat berada di Lapas Perempuan Kelas III Mataram pada hari Rabu (18/10).
Miq Gite juga menekankan bahwa dalam dua program tersebut, penggunaan sarung lokal menjadi hal yang wajib. Selain itu, menjelang hari raya, produk sarung dan cinderamata sering menjadi kebutuhan, terutama bagi tamu pejabat dari luar daerah. Oleh karena itu, dia berharap para warga binaan akan sungguh-sungguh memanfaatkan peluang ini dan mengikuti pelatihan dengan baik, sehingga mereka memiliki bekal untuk menjalani kehidupan setelah menjadi warga binaan.
Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga, menegaskan bahwa sebagai kementerian yang memiliki peran dalam koordinasi dan sinkronisasi program, komunikasi mengenai pelatihan keterampilan dapat berjalan sejalan dengan konsep pengembangan ekonomi. Tujuannya adalah untuk memberikan semangat kepada warga binaan dalam mengikuti pelatihan hingga menjadi mandiri sesuai dengan keterampilan yang mereka pilih.
“Program ini mendorong perempuan, termasuk warga binaan, untuk mendapatkan hak kesetaraan dan kesejahteraan,” tambahnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini, program pelatihan keterampilan bagi warga binaan merupakan bagian dari peringatan Hari Ibu. Program ini juga mencakup asesmen untuk menilai minat dan bakat warga binaan dalam bidang keterampilan yang mereka pilih. Selain itu, program ini juga mencakup penyediaan kebutuhan gizi bagi anak-anak yang tinggal bersama para narapidana di lapas, yang dilaksanakan di Lapas Perempuan di Bali, Tangerang, Lampung, Sulawesi Selatan, dan NTB.
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (KumHAM) NTB, Parlindungan, menjelaskan bahwa di Lapas Kelas III Mataram terdapat 203 tahanan, dengan 139 narapidana dan tujuh orang anak yang tinggal bersama penghuni lapas.